Power Amplifier Class D dengan menggunakan IC TPA3116D2

Berawal dari rasa penasaran karena ada customer saya yang memesan IC TPA3116D2, saya langsung googling ic tersebut. Ternyata eh ternyata, di datasheet tertulis “15W,30W,50W Filter-Free Class-D Stereo Amplifier Family with AM Avoidance”, kaget juga lihat ic power amplifier berukuran kecil, SMD pula. Terakhir saya bikin ampli pas jaman sekolah tahun 2004, jaman bikin OCL 150Watt. Dalam fikiran saya amplifier DIY masih seukuran OCL tersebut, perlu trafo besar, pcb besar, pakai transistor jengkol, at least segede IC TDA2003. Ehh, ternyata ada amplifier class D yang ukurannya mini. Gak fikir panjang, segera saya datangkan 10 buah IC TPA3116D2, 2 untuk customer saya yang memang hobi audio, sisanya untuk dijual di toko dan untuk experiment saya.

Setelah gogling dan baca-baca di forum diyaudio mengenai amplifier TPA3116D2, ternyata dipasaran sudah banyak module2 amplifier dengan ic tersebut, Tapi karena saya sudah memiliki IC tersebut, dan semua komponen pendukung tersedia di stok toko saya, saya coba untuk mendesain sendiri PCB power amplifier ini. Dengan referensi dari datasheet, saya mencoba membuat module amplifier 2.0. Berbeda dengan module yang banyak beredar dipasaran, module yang saya buat menggunakan komponen pasif through hole, bukan SMD. Tujuan awalnya sih biar bisa nyoba-nyoba macam-macam komponen, khususnya capacitor yang audio grade.
Schematic power amplifier TPA3116D2D yang saya buat bisa dilihat disini.

Berikut penampakan power amplifier TPA3116D2D buatan saya:



 

 

Pada percobaan pertama ini saya menggunakan komponen throughhole, pertimbangannya adalah karena belum terbiasa nyolder SMD dan agar bisa mencoba-coba jenis komponen berbeda. Jika kita perhatikan di datasheet, komponen yang digunakan sebenarnya cukup dengan menggunakan komponen SMD dengan kualitas bagus. Di percobaan ke-2 nanti saya rencanakan untuk menggunakan komponen SMD dengan spesifikasi sesuai dengan datasheet.

Pada percobaan pertama saya menggunakan capaciror film merk epcos sebagai input coupling, bypass power supply, snubber dan LC filter. Sedangkan untuk elco pada bagian filter power supply menggunakan rubycon YXA. Sedikit berbagi pengalaman ketika proses pembuatan amplifier ini,setelah saya solder semua dan coba power up, hasilnya tidak bekerja dengan baik, padahal setelah diperiksa mulai dari rangkaian hingga jalur pcb, semuanya tidak ada masalah. Anggapan saya adalah IC yang dipakai rusak, dicoba ganti IC dengan IC yang baru, hasilnya sama juga. Saya coba perhatikan pada saat dinyalakan dibagian kaki IC terdapat percikan-percikan api kecil. Padahal tidak ada short circuit diantara kaki-kaki ic tersebut. Bagian ic terlihat agak berminyak, karena pada say penyolderan saya menggunakan lotfet untuk mempermudah penyolderan. Asumsi saya, gara-gara lotfet tersebut ampli saya gak bisa nyala. Saya coba bongkar kembali IC tersebut, kemudian dibagian pcb dan IC sisa-sisa lotfet saya bersihkan, setelah keduanya bersih saya coba solder kembali tanpa menggunakan lotfet. Hasilnya..akhirnya amplifier menyala dengan normal. Dicoba menggunakan speaker jadul hasil pembelian dari customer saya (silvertwentyfive buatan Robertson audio), Jrenggg, akhirnya bisa mengeluarkan suara. Hehehe. Berikut video hasil percobaan saya, maaf kabel dan aksesories nya masih jauh dari kata professional, sekali lagi ini hanya kelas pemula di audio. hehe

 

 Video Kedua mengunakan driver Vifa TC90, dengan box buatan sendiri meniru di forum diyaudio

 

Sedikit review dari saya yang telinganya masih pemula, dan kebiasaan mendengarkan speaker computer mainstream,,hehe bukan telinga kelas Dewa. Sangat terkejut dengan kualitas suara yang dihasilkan oleh IC SMD sekecil itu, suaranya jernih, detail bagus, puas untuk amplifier class D yang pertama kali dibuat. Episode selanjutnya saya kan mencoba mengubah-ubah jenis komponen, beberapa komponen akan saya ganti dengan komponen audiograde. Bersambung dulu yah… . Komen dan pertanyaan bisa di email ke support[at]rdd-tech.com